Agak bingung untuk merayakan kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini. Pasalnya, 17 Agustus 2024 jatuh pada hari Sabtu, jadi nggak kerasa seperti libur tanggal merah.
Di sekitar tempat tinggal saya, nggak banyak keramaian. Nggak ada lomba-lomba seperti di kampung saat saya kecil dulu. Bahkan, rumah-rumah kompleks pun kosong dari dekorasi merah putih.
Lalu saya coba buka handphone untuk menikmati upacara kemerdekaan di IKN (Ibu Kota Nusantara) secara live streaming. Tapi rupanya agak membosankan. Entahlah!
Akhirnya saya putuskan untuk makan dan nonton film saja. Barangkali bioskop sepi karena orang-orang sibuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia di kediamannya masing-masing.
Naik bus menuju BEC (Bandung Electronic Center)
Sampai saat ini, transportasi umum di Bandung Raya memang nggak bisa diharapkan. Ke mana-mana, ojek online menjadi andalan utama karena memang minim transportasi umum yang terintegrasi.
Tapi belakangan ini saya penasaran dengan bus yang orang-orang sebut dengan 'bus tayo' karena ukurannya yang kecil. Bus tersebut seringkali berseliweran di jalanan Kota Bandung, tapi saya nggak pernah tahu itu bus apa dan ke mana arah tujuannya.
Setelah blusukan mencari informasi, rupanya bus tersebut adalah hibah dari Kementerian Perhubungan. Di Bandung namanya Trans Metro Pasundan (TMP) yang beroperasi sebanyak 5 koridor.
Saya baru mencoba satu koridor saja yakni koridor 3D jurusan Baleendah - BEC.
Untuk naik bus ini, saya wajib naik di halte yang telah ditentukan. Bus nggak bisa sembarangan untuk naik turun penumpang.
Cukup ngebantu daripada harus ngeteng angkot / doc.IG @brt.transmetropasundan |
Bagi yang belum terbiasa alias belum pernah menggunakan TMP, wajib untuk install aplikasi Mitra Darat. Di aplikasi ini saya bisa mengetahui titik halte/bus stop dan juga tracking posisi bus.
Berdasarkan data di aplikasi, halte terdekat dari kediaman saya adalah Halte Medal Sekarwangi. Bermodalkan titik GPS saya berjalan kaki menuju halte tersebut yang berjarak sekitar 500 meter dengan waktu tempuh 8 menit.
Sampai tiba di titik tujuan, saya agak bingung dan kurang yakin, apakah tempat ini yang dimaksud. Pasalnya sama sekali nggak ada petunjuk kalau tempat tersebut merupakan halte. Jangankan halte, sekadar tiang petunjuk 'bus stop' pun nggak ada.
Tapi saya putuskan saja untuk menunggu sembari mengecek posisi bus di aplikasi. Selang sepuluh menit, akhirnya bus tiba. Saya lambaikan tangan pertanda ingin menaiki bus tersebut.
Masuk lewat pintu depan bus, kemudian saya tap kartu e-money saya di mesin yang disediakan dekat pintu. Tercatat pukul 10:13 WIB waktu pertama kali saya tap. Dan saldo berkurang sebesar Rp4.900 sebagai biaya satu kali perjalanan.
Bus pun melaju. Saya nggak mau melewatkan perjalanan dengan mengantuk. Saya perhatikan setiap titik ketika bus berhenti untuk naik dan turunkan penumpang.
Rupanya memang hampir semua titik tidak memiliki bus stop atau halte yang memadai. Kalaupun ada, karena memanfaatkan halte yang sudah pernah dibangun dan digunakan di masa lalu.
Ya seenggaknya nggak bikin ragu ketika menunggu bus di tempat yang ada penandanya.
Akhirnya saya tiba di Halte BEC pukul 10:58 WIB. Jadi butuh waktu 45 menit dari Halte Medal Sekarwangi menuju BEC.
Soal lebih lanjut pengalaman naik TMP, mungkin akan saya ulas terpisah ya.
Makan siang di Hokben BEC
Tujuan saya memang bukan ke BEC karena saya sedang tidak ingin membeli laptop baru atau service handphone. Tujuan saya adalah nonton di bioskop Bandung Indah Plaza.
Karena sedari awal sudah saya niatkan untuk nonton 2 film, saya wajib isi perut dulu biar nggak kelaparan ketika menonton.
Soal pilihan tempat makan, saya nggak bingung pilih-pilih. Apa yang terlihat, itu saja yang jadi pilihan.
Dan pilihan jatuh pada Hokben BEC yang posisinya berada di area sisi luar gedung BEC. Begitu turun di Halte BEC, store Hokben ini langsung kelihatan.
Saya masuk ke Hokben dan memesan menu Hoka Hemat. Biar lebih hemat, pembayaran menggunakan bank Saqu karena sedang ada promo kesbek.
Bisa pilih Hoka Hemat 1/2/3/4 / Raja Lubis |
Menu Hoka Hemat yang harganya Rp27.500, dengan bank Saqu jadi cukup membayar sebesar Rp9.900 saja. Sangat murah bukan?
Promo bank Saqu ini rutin setiap bulan. Kalau kamu ingin merasakan juga nikmatnya jajan murah, silakan download aplikasi bank Saqu dan gunakan kode referal 802FTB untuk mendapatkan bonus saldo sebesar Rp25.000.
Saatnya nonton film di BIP
Setelah makan siang di Hokben, saya jalan kaki menuju Bandung Indah Plaza (BIP). Bagi yang sudah hafal daerah sini, kita bisa memotong jalan yang tembus di KFC Merdeka. Tanya saja ke orang di sekitar ya.
Dari KFC Merdeka naik ke jembatan penyeberangan orang, untuk bisa langsung menuju BIP. Posisi bioskop ada di lantai 3 dan saya langsung menuju ke sana.
Sampai tiba di loket, saya gak terlalu pusing memilih film apa dan show ke berapa. Saya bukan tipe penonton yang memutuskan film begitu sampai di loket. Tapi sedari berangkat saya sudah tahu mau nonton film apa di jam berapa.
Saya memutuskan untuk nonton Kang Mak (from Pee Mak) sebagai film pertama di show 11:45 WIB.
Yang paling sulit ketika nonton maraton adalah menyesuaikan jadwal film dan waktu salat. Jika saya memilih show 12:15 WIB, saya akan terlewat untuk film berikutnya. Dan harus menunggu 1-2 jam lagi.
Makanya saya memutuskan show 11:45 WIB untuk Kang Mak yang diprediksi bisa keluar studio sebelum jam 2 siang. Sehingga masih ada waktu tersisa untuk salat Zuhur.
Setelahnya, dilanjut dengan menonton Alien: Romulus di show 14:20 WIB.
Siapa sudah nonton?/Raja Lubis |
Soal perkiraan bioskop sepi, ternyata saya salah. Bioskop tetap ramai oleh penonton terutama saat menonton Kang Mak. Rasa-rasanya satu studio terisi penuh.
Keluar dari studio pukul 16:19 WIB. Saya kemudian salat Ashar di musola BIP yang posisinya selantai dengan bioskop. Begitu keluar dari bioskop, tinggal ambil arah kanan menuju pojok.
Mumpung sedang di BIP, saya manfaatkan promo bank Saqu lainnya. Karena merchant yang bekerjasama dengan bank Saqu bukan hanya Hokben saja tapi banyak juga merchant lainnya. Salah satunya adalah Es Teler 77.
Sayangnya, saya ditolak. Kasir menginformasikan bahwa kuota promo sudah habis. Padahal sebelum mendatangi store, saya sudah cek dulu media sosial bank Saqu. Dan kuota untuk Es Teler 77 sebetulnya masih tersedia.
Kebetulan di pintu keluar BIP, sedang ada petugas booth bank Saqu yang lagi gerilya mencari nasabah baru.
Menyapa saya dengan sebutan 'kokoh', seorang lelaki muda menghampiri saya menawarkan pembukaan rekening.
Ya, sayang sekali kenapa promo booth di mal ini baru ada setelah 8 bulan bank Saqu berjalan. Padahal nasabahnya juga sudah satu juta lebih.
Walaupun saya gagal membuka rekening baru, lelaki tersebut tetap menyampaikan informasi bank Saqu dengan baik. Sekalian saja saya curhatkan soal penolakan di Es Teler 77.
"Oh, biasanya itu dari kasirnya koh yang nggak mau", itu jawaban dari lelaki tersebut.
Saya bisa maklumi karena Es Teler 77 ini merchant yang baru bergabung dengan bank Saqu. Jadi boleh dievaluasi lagi ya bank Saqu mekanisme program promonya agar nasabah bisa memanfaatkannya dengan nyaman.
Pulang dengan bus yang sama
Gagal mendapatkan promo Es Teler 77, saya memutuskan menukarkan voucher CFC yang sudah saya beli sebelumnya via Grab Dine Out Deals.
Voucher yang saya beli adalah menu Paket Astaga 1 yang berisi 2 potong ayam, 1 nasi, dan 1 minuman. Harga aslinya Rp54.000. Tapi kalau beli via Grab Dine Out Deals hanya seharga Rp15.000 saja.
Kebetulan ada store CFC di BEC. Posisinya di lantai 3. Langsung lah saya ke sana. Dan memilih untuk take away saja sebagai menu makan malam.
Penampakan Paket Astaga 1 CFC / Raja Lubis |
Dengan tentengan kresek Paket Astaga 1 CFC, saya menunggu bus di Halte BEC untuk pulang. Entah berapa lama menunggu, tapi saat tap e-money tercatat pada pukul 17:16 WIB.
Penumpang dari Halte BEC lebih banyak, bahkan ketika tiba di Halte Alun-Alun Bandung bus langsung terisi penuh.
Untuk perjalanan pulang, saya tidak turun di Halte Medal Sekarwangi karena halte ini hanya ada di rute Baleendah-BEC. Untuk rute sebaliknya BEC-Baleendah, halte terdekat dengan kediaman saya adalah Halte Buah Batu.
Tiba di Halte Buah Batu pukul 18:08 WIB. Perjalanan pulang memakan waktu tempuh lebih lama yakni 50 menit.
Dari Halte Buah Batu, saya lanjut berjalan kaki menuju rumah dengan jarak 500 meter.
Alhamdulillah. Akhirnya tiba juga di rumah. Saya ganti baju dan masukkan baju yang dipakai hari ini ke keranjang cucian.
Ambil wudu untuk salat Magrib. Kemudian menyantap ayam CFC. Ah, nikmat mana lagi yang aku dustakan?
Begitulah cerita nggak berfaedah diriku di hari kemerdekaan. Kamu punya cerita
apa?