Alhamdulillah. Jadi pemenang utama kuis yang diselenggarakan di instagram Raka FM. Dan hadiahnya voucher menginap satu malam di Hotel Horison Ultima Bandung, Jawa Barat. Karena voucher akan expired pada 20 Desember 2023, jadi saya putuskan untuk dipakai saja.
Dan inilah cerita saya staycation di Hotel Horison Ultima Bandung untuk pertama kalinya. Cekidot!
Persiapan staycation satu malam
Pertama saya mau mengeluhkan dulu soal reservasi menggunakan voucher ini. Saya menghubungi email aktif hotel dan menjelaskan kalau saya berminat staycation dengan menggunakan voucher. Lalu mendapat balasan untuk reservasi ke nomor yang disebutkan dalam balasan tersebut.
Saya hubungi nomor tersebut, dan mengulang penjelasan seperti yang saya sampaikan saat reservasi awal melalui email. Tiba pada pembicaraan menggunakan voucher, saya dialihkan kembali untuk menghubungi nomor yang lain.
Ini beneran bikin males. Dioper sana-sini. Saya kecewa saja. Akhirnya saya minta tolong PIC Raka FM yang memberikan voucher untuk membantu booking kamar. Alhamdulillah dalam beberapa hari, PIC tersebut menginfokan kalau kamar available sesuai dengan tanggal yang saya inginkan.
Terima kasih teteh....
Selepas zuhur di hari H, saya mulai mempersiapkan keperluan staycation. Nggak banyak sih yang dipersiapkan sebetulnya. Saya hanya membawa 1 baju (untuk pulang), 2 celana pendek, 2 celana dalam, kaos tidur, personal care, laptop, smartphone, dan charger-nya tentunya. Plus sajadah dan sarung.
Setelah semua dikemas dengan rapi, saya berangkat menuju hotel yang jaraknya hanya sekitar 2 kilometer saja dari tempat tinggal. Ya, namanya juga staycation ya. Masih di dalam kota yang sama dengan jarak yang tidak terlalu jauh.
Berangkat jam setengah tiga menggunakan angkot St-Hall - Gede Bage dari jalan Buah Batu. Rute angkot ini memang nggak lewat depan hotel. Saya sengaja naik angkot ini biar bisa berhenti di pintu belakang Superindo Maskumambang. Yang nantinya bisa tembus ke pintu depan. Dan posisi hotel ini bersebelahan dengan Superindo. Jadi motong jalan lah ya.
Tujuannya karena saya ingin membeli air minum dalam kemasan. Karena pastinya, di hotel itu akan sangat kekurangan air minum. Kalaupun beli di hotel, harganya jauh lebih mahal daripada di supermarket.
Check-in yang super sat set
Saat malam hari di lobi ada pertunjukan musik dan lagu tradisional Sunda/Raja Lubis |
Dalam cuaca Bandung yang mendung, saya tiba di Hotel Horison Ultima Bandung. Satpam menyambut kedatangan saya dengan senyum manis. Tiba di resepsionis, saya langsung memberikan voucher fisik dan kode booking dari Raka FM.
Proses check-in berjalan sat set nggak seperti reservasi yang dioper sana-sini. Di sebelah kiri resepsionis tersedia welcome drink. Ya, saya coba dulu welcome drink-nya karena dari segi warna tampak segar dan menyegarkan. Ungu-ungu gimana gitu.
"Pak ini kuncinya. Yang ini untuk nyalain AC dan TV. Jadi simpan saja di tempatnya, gpp. Yang ini untuk kunci kamar".
Setelah mendapat kunci kamar, saya pun segera menuju lift. Sudah nggak sabar rasanya pengin rebahan di hotel.
Tapi ada satu masalah. Tombol lift-nya kurang sensitif. Agar bekerja sesuai fungsinya, tombol lift harus ditekan keras-keras. Mungkin pihak hotel bisa mengeceknya ya.
Tiba di kamar Super Deluxe
Saya mendapat kamar tipe Super Deluxe di lantai 4. Dan semua tipe kamar ini, no smoking alias tidak boleh merokok. Tapi Hotel Horison Ultima Bandung punya kamar yang memperbolehkan merokok yakni tipe Deluxe. Tipe kamar satu tingkat di bawah Super Deluxe.
Saya iseng-iseng cek harga kamar tipe Super Deluxe di beberapa aplikasi pemesanan hotel. Rata-rata harganya sekitar 650 ribu rupiah untuk weekend. Untuk tipe lainnya, bisa googling saja ya.
Baiklah. Mari kita buka pintu kamar!
Penampakan tipe kamar Super Deluxe twin (difoto dari arah jendela)/Raja
Lubis |
Eng..ing..eng. Ya standar kamar hotel seperti biasanya saja sih. Kalau ditanya ukurannya luas apa enggak, yang bisa jawab secara matematis adalah info di official webnya. Tapi buat saya, sebuah kamar hotel dikatakan luas asal masih bisa menggelar sajadah untuk satu orang.
Alhamdulliah, kamar Super Deluxe ini masih tersedia space untuk gelar sajadah. Meski harus menggeser kursi dan meja kecil yang berada di ujung kamar dekat jendela.
Karena waktu sudah menunjukkan pukul empat sore, saya melaksanakan salat Ashar terlebih dahulu sebelum berkeliling menikmati suasana dan fasilitas hotel.
Sementara untuk fasilitas kamar Super Deluxe dari hotel bintang 4 ini, saya kira cukup lengkap. Berikut kelengkapan fasilitas kamar Hotel Horison Ultima Bandung:
Fasilitas dalam kamar | ||
---|---|---|
AC | ✅ |
|
Televisi | ✅ | |
Colokan | ✅ |
Mantap! Sebelah tempat tidur ada. Total ada 4 colokan yang bisa
digunakan. |
Wifi | ✅ | Average speed. Nggak terlalu kencang. |
Mineral Water | ✅ | 2 botol Ron 88 330 ml |
Teh/Kopi | ✅ | Bawa kopi/teh sendiri lebih enak. |
Meja/Kursi | ✅ | |
Lemari | ✅ | |
Snack/Mini Bar | ❌ |
|
Sandal | ✅ | |
Lainnya | ✅ |
Tempat sampah, tissue, mini kulkas, Al-Quran, AlKitab |
Tersedia mug, teko listrik, kopi dan teh, dan air mineral/Raja Lubis |
Yuk bersauna ria
Hotel Horison Ultima Bandung punya fasilitas kolam renang, gym, dan sauna yang tentunya free untuk tamu hotel. Tapi terbuka juga untuk masyarakat umum dengan sistem membership.
Sekitar hampir jam 5 sore saya keluar kamar dengan niat sauna. Posisi sauna berada di lantai 1 selantai dengan restoran, kolam renang, dan gym.
Dari arah restoran, saya melewati dahulu kolam renang. Nampaknya ini kolam renang terbesar yang dimiliki hotel di Bandung. Kabari kalau ada yang lebih besar ya!
Kolam renangnya terdiri dari beberapa kolam. Ada kolam utama dengan kedalaman 150 sentimeter dan 280 centimeter. Ada juga kolam lainnya yang bisa digunakan untuk anak-anak bahkan balita. Tentunya dengan pendampingan orang tua ya.
Di sekitar kolam renang terdapat taman-taman kecil dan juga arena bermain anak seperti ayunan dan perosotan. Sayangnya, soal taman kurang mendapat perawatan yang baik. Tanamannya tidak lagi hijau dan banyak yang layu.
Ya sudah lupakan kolam renang dan tamannya. Saya memasuki area gym kemudian ke area sauna. Ternyata saya baru ngeh, kalau area sauna ini bersebelahan dengan pintu belakang Superindo Maskumambang.
Jadi, kalau member selain tamu hotel, akses masuk ke sauna bisa melalui Superindo.
Kolam renang utama hotel yang super luas/Raja Lubis |
Tiba di resepsionis sauna saya disambut oleh dua orang pegawai bapak-bapak yang sangat ramah dan helpful sekali. Mereka memberikan kunci loker, handuk, dan sabun.
Saya pun segera mengganti pakaian dan menyimpannya dalam loker. Niat awal,
saya pengin foto-foto dan mendokumentasikan aktivitas selama di sauna. Tapi
ya, berhubung saya sauna nggak pakai kacamata, jadi saya urungkan saja niat
foto-foto. Wong kalau nggak pakai kacamata, yang saya lihat itu blur
semua. Haha.
Masuk ke area sauna, alhamdulillah sepi alias sama sekali nggak ada orang. Soalnya kebayang kalau di dalam sauna bareng yang lain apalagi berdua, cowok sama cowok, kan awkward ya.
Lupakan lah ya. Pertama yang saya lakukan adalah membasahi badan dengan air dingin di bilik yang sudah disediakan. Sebelum masuk sauna, saya berendam dulu di kolam air hangat yang masih ada di area tersebut.
Area ini punya dua kolam berendam. Kolam air hangat dan air dingin. Untuk kolam air hangat, kadar kehangatan airnya lumayan hangat lah meski nggak sepanas pemandian air panas di Ciater, Subang. Tapi sangat membantu untuk relaksasi.
Puas berendam, saya bilas kembali badan dengan air dingin di bilik yang tadi. Kemudian masuk ke Sauna. Anjaaay... nggak usah lama-lama ya. Di pintu masuk sauna sudah ada peringatan maksimal 10 menit saja, yang penting sudah berkeringat.
Di dalam sauna, rasanya benar-benar rileks. Keringat bercucuran dengan gampangnya. Terus saya menggosok secara perlahan tangan, badan, dan punggung sekenanya. Alhasil daki-daki yang selama ini bersemayam pun ikut rontok bersama keringat.
Karena tidak membawa handphone, saya tidak bisa mengukur secara pasti sudah berapa lama saya berada di kamar sauna. Pokoknya, pas kerasa sudah panas banget saya keluar dulu dari kamar. Kemudian saya masuk lagi.
Di percobaan sauna yang kedua ini, nampaknya mulai kedatangan pengunjung lain. Ada dua kali pengunjung yang 'noong' ke dalam sauna dari kaca yang tertanam di pintu. Ah, mending udahan saja deh daripada jadi canggung momen.
Rupanya memang ada tiga pengunjung lain yang juga ingin bersauna ria. Dan saat saya keluar kamar sauna, mereka sedang asyik berendam di kolam air hangat.
Saya pun memutuskan untuk bilas badan di bilik. Setiap bilik sudah disediakan sampo, yang sayangnya sampo di bilik saya habis. Saya coba ke bilik lain yang kosong, ternyata habis juga. Mohon ini juga diperhatikan oleh pihak hotel terutama pengurus sauna, jangan sampai bilik keabisan sampo. Kan saya jadi keramas menggunakan sabun.
Ada pembagian jadwal sauna antara tamu laki-laki dan perempuan/Raja
Lubis |
Selesai bersih-bersih, saya kembali ke loker dan berganti pakaian. Kemudian mengembalikan kunci loker dan handuk ke resepsionis. Ternyata total saya beraktivitas di sauna adalah 37 menit. Karena pertama kali saya meletakkan handphone di loker saya melihat pukul 17.00. Dan setelah selesai saya melihat kembali handphone menunjukkan pukul 17.37.
"Kok bentar?", tanya salah satu resepsionis sauna.
Saya bilang cukup saja. Soalnya takut kepanggang di dalam sauna ala-ala Final Destination. Astagfirullah. Beginilah pikiran yang sudah tercampur film.
Saya kembali ke kamar dalam keadaan yang serba rileks. Enaknya memang setelah sauna itu di-massage. Sayangnya harga spa di Hotel Horison Ultima Bandung ini lumayan mahal. Mungkin standar untuk ukuran hotel, tapi saya masih merasa sayang jika harus mengeluarkan dua sampai tiga lembar uang merah untuk massage satu jam saja.
Jadi ya saya scroll-scroll handphone saja sambil menunggu waktu Magrib.
Makan malam di seberang hotel, murah meriah saja.
Perut sudah keroncongan. Selepas salat Magrib saya memutuskan makam malam di warung pinggir jalan. Ya iya, kalau di tengah jalan ketabrak dong.
Tepat di seberang hotel, ada dua warung pinggiran yakni warung seafood dan ayam penyet. Warung ini nggak asing sih buat saya karena sebelumnya saya juga pernah makan di sini.
Akhirnya saya memutuskan makan malam di ayam penyet, walau saya pesennya pecel lele. Harga paket pecel lele yang terdiri dari ikan lele, tahu, tempe, sambal, lalapan, dan nasi uduk, only 19 ribu rupiah. Masih terjangkau lah. Mengingat pecel lele yang di depan kost harganya sudah di atas 20 ribu.
Biar lebih murah lagi, saya bayarnya menggunakan QRIS blu by BCA Digital karena ada kesbek 50% maksimal 5 ribu rupiah. Alhamdulillah 'kan jadi cuma bayar 14 ribu saja.
Oia ini info penting. Nyeberang dari hotel ke warung ayam penyet ini sungguh susah sodara-sodara. Selain minim penerangan, posisi jalannya seperti tikungan. Kendaraan yang melaju di jalan ini pun cukup kencang. Jadi pastikan hati-hati ketika menyeberang jalannya ya.
Tapi buat kamu yang tidak ingin menyeberang, di sebelah kanan hotel ada Gokana Restaurant. Gokana ini satu komplek dengan Superindo. Nama kompleknya Piset Square. Bisa dibilang mall nggak ya? Soalnya Piset Square ini termasuk sepi pengunjung. Ketolong ada Superindo saja, jadi masih banyak yang belanja.
Atau boleh juga kalau mau mencoba makan malam yang disediakan hotel. Hotel Horison Ultima Bandung menyediakan beberapa menu dengan harga 80 ribu nett/pax. Menu tersebut di antaranya Nasi Bakar Horison, Kakap Sambal Matah, dan Iga Asam Pedas.
Bersih-bersih, mandi, dan kemudian tidur
Selepas menyantap lele dan kroninya, saya kembali ke hotel. Waktu Isya sudah lewat lebih dari setengah jam. Walau waktu Isya ini panjang, tapi kalau dientar-entar, suka bablas. Jadi ya saya salat Isya dulu saja.
Selepas salat, saya mandi dan bersih-bersih. Sebetulnya kalau di kost saya jarang bahkan hampir tidak pernah mandi di atas jam 7 malam. Karena memang cuaca Bandung itu dingin full dan tidak ada air panas di kost. Kudu naheur heula.
Berhubung di kamar Super Deluxe ini tersedia water heater, ya nggak ada salahnya mandi malam sekaligus memaksimalkan fasilitas.
Oia amenities yang disediakan di dalam kamar terbatas. Jika kekurangan bisa langsung menghubungi ekstension yang tertera di pengumuman yang tertempel di kamar mandi.
Walau pas besok pagi saya hubungi ekstension tersebut untuk meminta sabun,
sampai saya check-out tidak ada petugas yang datang hehe.
Fasilitas toiletris | ||
---|---|---|
Sabun | ✅ |
|
Sikat Gigi | ✅ | |
Pasta Gigi | ✅ | |
Handuk | ✅ | |
Shower | ✅ | |
Wastafel | ✅ |
|
Closet | ✅ | Duduk |
Water heater | ✅ | |
Lainnya | ✅ | Tempat sampah, shower cup, pengering rambut |
Harga dan fasilitas bisa saja berubah. Ulasan ini adalah pengalaman menginap
pada periode Desember 2023
Sarapan di Santan Restaurant
Ada nggak sih yang kalau kita menginap di tempat baru, paginya tuh susah BAB? Padahal kalau di tempat sendiri, ya lancar-lancar saja. Kayak kalau kita baru pertama kali menginap di rumah temen, mau BAB tuh seakan malu-malu. Hihihi.
Itulah yang saya rasakan. Kalau belum BAB pada pagi hari, saya agak malas untuk sarapan. Tapi sudah hampir pukul 7 pagi, perut tetap saja kagak mules. Sudah dipancing dengan minum air dingin dan sedikit snack yang dibeli dari Superindo, tetap saja si perut gak reaksi.
Ya sudah saya turun saja ke lantai 1 menuju Santan Restaurant. Rupanya sudah banyak tamu yang hilir mudik mengisi perutnya dengan berbagai menu yang disediakan oleh Hotel Horison Ultima Bandung.
Menu utamanya yang tersaji bak parasmanan nikahan itu ada nasi putih, bihun goreng, tempe kecap, makaroni tahu, dan ayam goreng mentega. Saya ambil secukupnya saja. Lalu mencari kursi di area outdoor di pinggir kolam renang.
Sarapan secukupnya, karena rasanya terlalu manis di lidah saya/Raja
Lubis |
Menu pendampingnya ini yang banyak dan sangat beragam. Di area dalam restoran masih tersedia omelette, sosis, bubur ayam, kolak pisang, donat goreng, aneka roti, salad, aneka buah, mie bakso, aneka jus, aneka kerupuk, dan masih banyak lagi. Lupa nggak saya catat semuanya.
Sementara di area luar itu ada semacam food hall gitu. Jadi ada stand masing-masing. Ada stand nasi goreng, aneka gorengan, pukis, dan pancake. Dan yang paling unik dan menarik, dan jarang saya temukan di hotel lain adalah stand seblak. Ya benar, di hotel ini kita bisa sarapan seblak.
Satu hal yang membuat saya heran adalah nasi goreng yang dipisahkan di stand tersendiri dan di area outdoor. Sepanjang pengalaman saya sarapan di hotel, jika ada jenis nasi lain selain nasi putih, nasi goreng misalnya, biasanya disandingkan di menu utama. Jadi tamu bisa memilih antara nasi putih atau nasi goreng, atau malah keduanya.
Saya amati pun, stand nasi goreng ini menjadi stand yang paling sepi peminat. Karena kebanyakan tamu menyadari ada menu nasi goreng setelah mereka makan berat. Itu pun hanya tamu yang sarapan di area outdoor yang mungkin ngeh dengan keberadaan nasi goreng.
Saran lainnya adalah kesiapan petugas di masing-masing stand. Di area dalam, ada stand donat yang langsung digoreng di tempat. Tapi beberapa kali saya balik, petugas yang menggoreng itu belum ada. Hal serupa juga terjadi di stand seblak dan aneka gorengan.
Yang akhirnya saya memilih mie bakso saja untuk mendampingi nasi yang sudah lebih dahulu masuk ke perut ini.
Tapi nggak pakai mie/Raja Lubis |
Sebetulnya pengin banget mencoba semua menu yang disajikan, tapi apa daya kapasitas perut itu terbatas. Apalagi yang masuk seharian kemarin, belum ada yang dikeluarkan.
Waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Niatnya pengin mencoba kolam renangnya. Tapi ternyata cuaca masih terasa dingin dan saya urungkan niat saya untuk berenang. Gagal deh berenang.
Saya kembali ke kamar dan siap-siap untuk check-out saja.
Saya mulai membereskan barang-barang dan mengemasnya kembali ke dalam tas dengan rapi. Setelah itu mandi, check-out, dan pulang.
Untuk pulang saya tidak lewat Superindo lagi tapi langsung dari depan hotel. Di depan hotel ada angkot yang lewat jurusan Kalapa - Buah Batu. Sekali naik angkot, langsung tiba di tempat tinggal.
Begitu masuk kamar, simpan tas, lalu rebahkan diri di kasur. Kok serasa beda
ya, kasurnya tidak empuk lagi. Haha.
Area outdoor sarapan yang vibesnya seperti hajatan memang. Ada food
hall, ditutupi (semacam) tenda/Raja Lubis |
Akses dan lokasi Hotel Horison Ultima Bandung
Hotel Horison Ultima Bandung ini beralamat di Jl. Pelajar Pejuang 45 No.121, Turangga, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40264.
Untuk tamu luar kota Bandung, hotel ini paling dekat bisa diakses dari pintu keluar tol Buah Batu. Setelah itu belok kiri dan menyusuri Jalan Buah Batu hingga persimpangan dengan Jalan Pelajar Pejuang.
Lokasi hotel pun termasuk strategis. Hanya 2,7 kilometer ke Kawasan Terpadu
Trans Studio Bandung
dan 3,4 kilometer ke wisata sejarah Museum Konferensi Asia Afrika. Juga bisa
cuci mata di Car Free Day Buah Batu hanya dengan berjalan kaki saja.
Tentunya kalau kamu menginap Sabtu-Minggu ya.
Menginap satu malam di Hotel Horison Ultima Bandung, terasa cukup menyenangkan. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, saya masih ingin kembali ke sini. Karena saya sangat penasaran dengan seblaknya. Dan pengin bersauna ria kembali.
Kalau kamu punya pengalaman menginap di sini, jangan ragu untuk berbagi di komentar ya.
Dan sampai jumpa di ulasan hotel-hotel berikutnya.
Tulisan ini murni dari pengalaman pribadi. Tidak sedang bekerjasama dengan Hotel Horison Ultima Bandung ataupun disponsori kompetitor.