Gambar diambil dari hotelcontact.net |
Satu lagi outlet yang harus saya datangi ternyata sudah tutup. Ya, waktu itu memang sudah menunjukkan pukul enam sore lewat dikit dan azan magrib pun sudah berkumandang. Menurut satpam yang berjaga, outlet tersebut memang selalu tutup sebelum magrib.
Baiklah, akhirnya saya rencanakan kunjungan ke outlet tersebut keesokan harinya. Dan itu artinya, saya harus menginap semalam di kota Banjar, Jawa Barat.
Sayangnya, ketika membuka beberapa aplikasi pemesanan hotel online, saya hanya menemukan satu guest house di kota Banjar. Tapi belum juga sampai ke guest house yang dimaksud, niat menginap di sana saya urungkan. Karena untuk masuknya harus melalui gang kecil dan tidak masuk mobil.
Satu-satunya jalan adalah menginap di Ciamis. Setelah melakukan pencarian di beberapa aplikasi pemesanan, saya sudah tandai satu hotel yang akan saya kunjungi. Jaraknya sekitar 27 kilometer dari kota Banjar.
Sebelum cabut ke hotel tersebut, saya sempatkan dulu salat Magrib di Masjid Alun-Alun Banjar. Sekalian menikmati jajanan yang ada di sekitar masjid.
Selepas salat sekitar pukul tujuh malam, saya berangkat ke Ciamis.
Sengaja saya tidak langsung memesan lewat aplikasi karena seringkali mendapati kenyataan foto-foto hotel di aplikasi dan aslinya jauh berbeda.
Dan ternyata kejadian lagi. Hotel yang saya kunjungi ini benar-benar kondisinya 180 derajat dengan apa yang ditampilkan di aplikasi.
Fixed, nggak jadi nginep di sini. Akhirnya memutuskan untuk cari hotel lain secara langsung.
Dengan lampu penerangan jalan yang sangat minim, agak sulit sekali membaca tanda-tanda dari dalam mobil. Hingga akhirnya terbaca plang 'Hotel Larissa'.
Semalam di Hotel Larissa Ciamis
Karena badan sudah lelah dan malas juga mencari hotel lain, saya memutuskan untuk menginap saja di Hotel Larissa.
Dan ini pengalaman saya menginap semalam di Hotel Larissa Ciamis, sebagai referensi teman-teman jika berkunjung ke Ciamis.
Harga dan tipe kamar
Bisa single bed atau twin bed/Raja Lubis |
Saya mulai dari persoalan harga dulu ya. Harga jadi pertimbangan pertama dan utama karena memang budget untuk menginap sangat pas-pasan.
Hotel Larissa menyediakan berbagai pilihan tipe kamar dengan harga yang berbeda. Kamar yang paling murah harganya 120 ribu. Tipenya Ekonomi Fan. Jadi nggak ada AC dan hanya menggunakan kipas angin.
Sementara untuk kamar yang menggunakan AC, harga paling rendahnya 250 ribu. Di antara dua tipe kamar tersebut adalah tipe kamar Standar Fan. Saya nggak terlalu paham apa bedanya Ekonomi Fan dan Standar Fan. Mungkin di luas kamarnya kali ya.
Akhirnya saya memutuskan memesan kamar Standar AC yang selisih 70 ribu dengan Standar Fan. Pertimbangannya karena kamar Standard AC menggunakan AC dan juga disediakan sarapan.
Pembayaran bisa menggunakan QRIS, tunai, dan debit/credit (EDC BCA)
Fasilitas kamar
Ketika menginap untuk urusan pekerjaan dengan budget yang minimalis, saya nggak berharap banyak sih dengan fasilitas kamar. Yang penting bisa tidur nyenyak dan nyaman, bisa mandi, dan esoknya bisa kembali bekerja dengan penuh semangat.
Saya mendapat kamar di lantai bawah. Rupanya AC dan TV-nya bermasalah alias tidak menyala. Karena saya memilih kamar Standar AC itu salah satu pertimbangannya karena AC-nya, jadi saya memanggil staf untuk mengecek dan memperbaikinya.
Eng ing eng. Ternyata AC-nya nggak bisa diperbaiki. Jadi saya ditawarkan untuk pindah kamar ke lantai atas. Masalah AC selesai, tapi ternyata timbul masalah baru. Yakni tentang kamar mandinya.
Fasilitas dalam kamar | ||
---|---|---|
AC | ✅ |
Terlalu ngagelebug |
Televisi | ✅ | |
Colokan | ✅ |
Hanya ada 1 dekat kaca, kabel charger hp saya nggak nyampe |
Wifi | ✅ | |
Mineral Water | ✅ | |
Teh/Kopi | ❌ | |
Meja/Kursi | ✅ | |
Lemari | ✅ | |
Snack/Mini Bar | ✅ | Teh botol kotak, chiki piatos |
Sandal | ❌ | |
Lainnya |
Bisa dilihat di gambar di bawah ini, kamar mandinya menyediakan bathtub. Wah, dalam hati bergumam, 'keren banget harga segini dapat bathtub'.
Penampakan kamar mandi kamar Standar AC Hotel Larissa/Raja Lubis |
Selidik punya selidik, bathtub tersebut hanya sebatas tempat untuk menampung air karena keran air hanya ada di situ. Jadi bathtub itu semacam bak penampungan air.
Wah rasanya sayang saja, jika mau menggunakan air harus ditampung dulu di bathtub. Bakal banyak air yang kebuang, apalagi nggak ada penutupnya juga.
Jadilah saya akalin ember digantung di atas keran, karena tanpa digantung air nggak bisa masuk ke ember.
Dengan keadaan seperti ini, sejujurnya kondisi kamar mandi Hotel Larissa ini sangat menyulitkan baik untuk mandi ataupun buang air.
Nggak perlu cerita lebih detail lah ya, bisa kalian bayangkan sendiri gimana caranya mandi dan buang air dalam kondisi kamar mandi yang seperti itu.
Colokan listrik hanya ada satu di dekat kaca/Raja Lubis |
Fasilitas toiletris | ||
---|---|---|
Sabun | ❌ | Bawa sendiri saja, atau beli di warung sebelah hotel |
Sikat Gigi | ✅ | |
Pasta Gigi | ✅ | |
Handuk | ✅ | |
Shower | ✅ | Tidak berfungsi |
Wastafel | ✅ |
Tidak berfungsi |
Closet | ✅ | Duduk, keran air tidak berfungsi |
Water heater | ❌ | |
Lainnya |
Sarapan yang memuaskan
Sebelum memutuskan memilih kamar Standar AC, saya tanya dulu ke resepsionis apakah sarapannya parasmanan atau diantar ke kamar. Kenapa ini penting ditanyakan, karena biasanya beberapa hotel akan memberlakukan sarapan di antar ke kamar ketika jumlah yang menginap 'sedikit'.
Dan hal tersebut pun diamini oleh resepsionis Larissa. Berhubung malam itu tamu yang menginap banyak, jadi sarapan esok paginya disajikan dengan parasmanan.
Sekitar pukul setengah tujuh pagi, ada beberapa staf yang mengingatkan kalau sarapan sudah tersedia di ruangan belakang lobby. Saat saya sarapan, hanya ada satu orang saja yang ikut sarapan. Mungkin tamu yang lainnya masih tidur kali ya.
Menu sarapan yang disajikan lumayan lengkap. Ada pilihan nasi putih/nasi kuning, telur ceplok, ayam kecap, bihun, sayuran hijau, dan sambal. Disediakan pula kopi, teh, jus, pudding, dan buah.
Sarapan berlaku untuk dua orang/Raja Lubis |
Harga dan fasilitas bisa saja berubah. Ulasan ini adalah pengalaman menginap
pada periode September 2022
Kelebihan lain Hotel Larissa yang wajib kamu tahu
Ada beberapa informasi lain yang mungkin bisa jadi pertimbangan kamu ketika memutuskan menginap di Hotel Larissa Ciamis.
1. Hotel Larissa menyediakan 'mini bar' untuk tamu di luar air mineral. Ya
mini bar-nya saya pakai tanda petik karena memang nggak ada bar-nya.
Snack yang disediakan disimpan di atas meja. Lumayanlah buat
cemilan.
2 . Di sebelah kiri hotel ada warung sate. Kalau nggak salah ingat harganya 22 ribu (10 tusuk sate ayam + nasi). Jadi buat kamu yang belum sempat makan malam, nggak perlu bingung jauh-jauh cari makanan. Cukup jalan kaki saja, karena posisinya persis sebelah kiri hotel.
Atau kalau mau beli cemilan juga ada warung kelontong di sebelah kanan hotel. Memang nggak ada minimarket seperti Alfamart atau Indomaret di dekat hotel Larissa.
View dan fasilitas lain Hotel Larissa/Raja Lubis |
3. Parkir mobil cukup luas, dan ada kolam renangnya juga. Tapi ya karena nggak sempat, jadi saya belum mencoba kolam renangnya.
4. Resepsionis dan staf lain beneran ramah-ramah. Pokoknya kalau ada pertanyaan atau masalah mengenai fasilitas hotel, nggak usah ragu hubungi saja mereka.
Akses dan lokasi Hotel Larissa Ciamis
Hotel Larissa ini berada di pusat kota dekat alun-alun Ciamis. Hanya saja terpantau sepi dan lampu penerangan jalan sangat minim. Terus jalan utamanya dibuat satu arah. Jadi hati-hati kalau kelewat dikit saja, harus muter balik lagi dan jauh.
Oia, posisinya ada di sebelah kanan jalan. Pokoknya pelan-pelan saja kalau sudah masuk Jalan Jend. Sudirman Ciamis.
Nah, segitu dulu saja pengalaman menginap semalam di Hotel Larissa Ciamis. Kalau kamu punya pengalaman menginap di sini, jangan ragu untuk berbagi di komentar ya.
Dan sampai jumpa di ulasan hotel-hotel berikutnya.
Tulisan ini murni dari pengalaman pribadi. Tidak sedang bekerjasama dengan Hotel Larissa ataupun disponsori kompetitor.