BloggerDay 2022: 7 Jam 7 Cerita, 7 Tahun Bloggercrony
Pagi itu selepas subuh, meski dalam keadaan sedikit mendung, saya mengobrak-abrik isi lemari mencari sesuatu. Satu per satu pakaian di dalam lemari saya keluarkan. Ya Tuhan, kenapa sulit sekali menemukan apa yang saya cari. Padahal saya hanya ingin memakai kaos oranye.
Hingga akhirnya, mata saya teralihkan pada setumpukan baju yang masih terbungkus plastik. Baju-baju itu adalah hasil giveaway atau kuis di media sosial. Saya pun mengeluarkan tumpukan tersebut. Dan alhamdulillah di antara tumpukan baju itu ada satu yang berwarna oranye. Yess, saya pun memakainya meski bermerk salah satu korporasi.
Selesai urusan kaos, tak ketinggalan saya juga ngecek kuota dan laptop yang akan saya gunakan untuk aktivitas hari itu. Berpikir sejenak, kenapa di hari libur saya sudah siap-siap sejak pagi. Apakah saya amnesia terhadap hari kerja?
Tidak, tidak! Hari itu, Minggu, 27 Februari 2022, sudah saya siapkan untuk selebrasi virtual BloggerDay 2022. Ya, karena masih dalam suasana pandemi, kegiatan BloggerDay 2022 ini dilaksanakan secara online. Saya mengikutinya dari rumah melalui zoom meeting.
Saya tidak sendiri hari itu. Masih ada 99 blogger lain di seluruh Indonesia yang juga siap menanti kemeriahan ulang tahun ke-7 Bloggercrony ini. Sementara itu di belahan dunia yang lain, para panitia yang dikomandoi Akbar Muhibar tengah mempersiapkan segala sesuatunya dari Hotel Aston Priority Simatupang & Conference Center, Jakarta.
Uniknya, walau 100 blogger mengikuti kegiatan ini dari tempat masing-masing, panitia memberikan nomor kamar sebagai tanda keikutsertaan. Jadinya kita seperti mengikuti kegiatan ini dari kamar masing-masing di Aston Simatupang. Keren’ kan? Apakah seperti ini rasa hidup di dunia metaverse?
Dan inilah cerita saya 7 jam nongkrong depan laptop di metaverse BloggerDay 2022
Table of Contents
Chapter 1: Metaverse, ancaman dan peluang bagi blogger
Webinar metaverse dengan moderator Kak Akbar Muhibar/Raja Lubis |
Baiklah, untuk menjawab apakah suasana #BloggerDay2022 itu seperti dunia metaverse, saya akan ajak teman-teman berkenalan dengan dunia metaverse terlebih dahulu. Tapi tentunya bukan saya yang akan ngobrol panjang, karena saya sendiri masih awam akan hal ini.
Seorang Digital Business Consultant dan juga penulis buku WWW.HM Defining Your Digital Strategy, Kak Tuhu Nugraha, menjelaskan kalau metaverse adalah ruang digital yang memungkinkan kita bisa berinteraksi dengan orang lain serasa di dunia nyata. Pada prinsipnya, metaverse tidak jauh berbeda seperti zoom meeting, kita bisa berinteraksi dan merasakan sensasi dari interaksi tersebut, seakan kita sedang berhadapan langsung dengan orang-orang.
Perbedaan mendasarnya, di dunia metaverse, diri kita bisa digambarkan dalam bentuk avatar 3D. Dan avatar kita bersama dengan avatar orang lain yang berinteraksi akan berada dalam satu ruang virtual.
Dari penjelasan ini, saya jadi teringat film Ready Player One karya Steven Spielberg yang dirilis pada 2018 lalu. Di film yang berlatar tahun 2045 ini, diceritakan orang-orang sudah jenuh dengan aktivitasnya dan mencoba mencari pelarian melalui dunia hiburan realitas virtual yang bernama Oasis.
Mereka yang bergabung dalam Oasis, punya avatar 3D masing-masing yang mencerminkan diri mereka sendiri. Lalu mereka pun saling berinteraksi melakukan suatu kegiatan/tantangan seperti yang bisa mereka lakukan di dunia nyata, namun tanpa bertemu secara langsung.
Alasan mereka yang bergabung ke Oasis karena lari dari kehidupan yang sesungguhnya, memungkinkan mereka menampilkan sisi lain dari dirinya. Permasalahan tampilan jati diri yang lain ini juga yang menjadi fokus Kak Anwari Natari, seorang Editor dan Dosen Bahasa Indonesia.
Selama metaverse dapat berfungsi sebagai media ekspresi dan komunikasi, plus dapat direkam, maka metaverse juga dapat menjadi media menyampaikan ujaran yang bisa dianggap sebagai kejahatan berbahasa, entah itu kebencian, berita bohong, fitnah, dan lain sebagainya. Sama seperti di medsos sekarang ini.
𑁋 Anwari Natari
Melengkapi penjelasan Kak Tuhu Nugraha tentang metaverse, Kak Anwari Natari memfokuskan topiknya pada kejahatan berbahasa yang mungkin terjadi di metaverse. Ia mengambil analogi dengan fenomena media sosial saat ini yang penggunanya mudah sekali untuk menghujat karena merasa dirinya aman, identitasnya tersembunyi.
Tapi jika di metaverse yang bisa menampilkan avatar diri kita, ujaran kita (verbal) akan dilengkapi dengan bahasa tubuh dan wajah kita (nonverbal). Aspek nonverbal inilah yang mungkin bisa saja dijadikan bukti tambahan tentang ada tidaknya kejahatan berbahasa.
Oleh karena itu, Kak Away (sapaan hangat Anwari Natari) menegaskan kembali yang menjadi poin pentingnya. Yakni tentang di mana pun kita hidup, di mana pun kita berada, dan di mana pun kita beraktivitas, penting untuk tetap bijaksana dalam bersikap dan bertutur kata.
Lalu bagaimana peluang blogger di dunia metaverse?
Di samping punya potensi negatif sebagai media kejahatan berbahasa, metaverse bisa menjadi ruang berkarya khususnya bagi blogger. Setidaknya ada dua hal penting yang perlu dipersiapkan blogger untuk masuk ke metaverse yakni teknik storytelling dan communication skill. Blogger yang sudah terbiasa bercerita melalui tulisan, perlu didukung dengan kemampuan komunikasi yang baik pula agar bisa tetap eksis di dunia metaverse.
Chapter 2: Blogger habit vs blogger karir
Webinar blogging dengan moderator Kak Fawwaz Ibrahim/Raja Lubis |
Sebelum kita mempersiapkan diri ke dunia metaverse, mari kita sama-sama melihat ke apa yang sedang kita lakukan saat ini. Apakah kita sudah menulis hal yang bermanfaat? Apakah kita sudah menulis dengan penuh kecintaan?
BloggerDay 2022 juga menghadirkan Kak Matahari Timoer (MT), blogger senior yang sudah menulis sejak tahun 2000-an. Kak MT memulai berbagi pengalamannya dengan tiga pertanyaan yang cukup menggelitik. Masih ngeblog? Buat apa ngeblog? Dapat apa dari ngeblog? Silakan teman-teman jawab di hati masing-masing ya. Hehe
Sampai saat ini saya masih ngeblog, tujuannya lebih ke berbagi apa pun yang ingin saya bagikan. Makanya sejak memulai blog di multiply sampai hari ini, tagline blog saya masih ‘Hanya Ingin Berbagi’. Hanya saja iklim di ekosistem blogger ini yang saya rasakan berubah-ubah setiap masanya.
Dulu, ketika masih di multiply, jejaring antar sesama blogger tuh terjalin baik. Sesederhana saling kunjung dan berbalas komentar. Now, rasanya untuk membalas komentar yang mampir di postingan kita tuh seperti tak ada waktu. Kita mungkin lebih gemar mengoleksi komentar sampai beratus-ratus daripada merangkai satu dua kata untuk membalasnya.
Secuplik kisah tersebut berkelindan dengan dua tujuan blog yang disampaikan oleh Kak MT. Apakah blog sebagai habit/kebiasaan atau blog sebagai karir/pekerjaan.
Menurut Kak MT, ciri-ciri kita menjadikan blog sebagai habit adalah adanya rasa senang ketika tulisan itu sudah terpublikasi. Tanpa peduli berapa kata, berapa postingan, pageview, page rank, DA (Domain Authority), PA (Page Authority), dan segala detail tentang statistik blog.
Sementara blog yang dijadikan sebagai karir, kebalikannya. Menjadikan blog sebagai media pekerjaan, tentu akan berhubungan dengan pihak ketiga seperti klien dan atau agency. Mereka pastinya memiliki syarat tertentu ketika akan bekerjasama dengan blog kita. Dan yang bisa terukur dengan adil, tentu adalah syarat-syarat yang sifatnya kuantitatif. Makanya DA, PA, dan kawan-kawannya menjadi sangat penting.
Tentunya dengan pengalaman menulis hampir dua puluh tahun, Kak MT sudah mengalami fase keduanya. Perjalanan Kak MT yang sejak awal banyak menulis di ruang-ruang sastra (katakanlah blogger habit), akhirnya merasakan juga sebagai ‘blogger karir’ di tahun 2009. Kak MT mulai memonetisasi blognya. Namun, hanya enam tahun saja kak MT berkarir sebagai blogger karir. Kenapa?
Ada satu keresahan penting yang saya tangkap dari pengalaman Kak MT yakni tentang point of view (sudut pandang) blogger terhadap tulisannya. Kak MT mengemukakan selama berada di fase blogger karir, ia sulit sekali menemukan sudut pandang yang khas dari blogger ketika menulis sesuatu. Kasarnya, jika ada 20 blogger menulis satu hal, hampir semuanya menulis dari sudut pandang yang sama.Padahal yang membedakan blogger dari media arus utama, terletak pada karakter blogger itu sendiri. Sebuah blog tidak bisa dilepaskan dari persona pemiliknya. Lantas, jika seorang blogger tidak lagi menonjolkan wawasan, kekhasan, dan keunikannya, mungkinkah blog hanya jadi ‘lipstik perusahaan’?
Kita butuh data dan cinta untuk membangun negeri ini
𑁋 Matahari Timoer
Chapter 3: Nggak ada salahnya blog juga dimonetisasi
Dengan gayanya yang atraktif, MC Febria Silaen membuat BloggerDay 2022
semakin semarak/Raja Lubis |
Kalau begitu, apakah salah jika blog kita dimonetisasi?
Tentu tidak! Untuk membangun blog juga diperlukan biaya. Perlu membeli domain, hosting, bahkan template. Saya sendiri punya prinsip, apa-apa yang saya keluarkan untuk blog harus berasal dari blog itu sendiri, nggak boleh sampai ngocek kantong pribadi.
Buat teman-teman yang sedang mencari referensi domain dan hosting terbaik, bisa kunjungi idcloudhost
Lantas bagaimana cara memonetisasi blog?
Setidaknya ada 5 cara yang disampaikan oleh Kak Joe Chandra, blogger hits asal Banyuwangi ini. Berikut penjelasannya:
1. Google AdSense
Mungkin sebagian besar blogger sudah sangat familiar dengan AdSense. Sederhananya AdSense adalah media penghubung klien pengiklan untuk memasang iklannya di blog kita. Tentu blog kita harus memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh AdSense. Nantinya setiap iklan yang diklik oleh pengunjung akan dikonversi menjadi rupiah. Semakin tinggi traffic blog, semakin tinggi pula peluang mendapatkan duitnya.
Untuk contoh bagaimana blog yang sudah terpasang AdSense, teman-teman bisa berkunjung ke blog rajasinema.com
2. Sponsored Post
Cara lain untuk menghasilkan duit dari blog adalah dengan sponsored post. Maksudnya adalah kita menulis sesuatu yang disponsori oleh orang lain, entah itu individu atau korporasi. Bisa itu dengan mengulas produk tertentu, menghadiri event, atau pun content placement.
Hal ini juga nampaknya sudah menjadi rahasia umum bagi blogger. Banyak blogger yang sudah paham bagaimana mencari duit dari jalan ini.
3. Blog Competition
Mengikuti lomba juga bisa mendatangkan uang. Namun, cara ini masih bermain dengan probabilitas. Kalau kita menang lomba, kita mendapat hadiah yang ditawarkan, kalau kalah ya sudah. Tapi mesti begitu rata-rata hadiah yang ditawarkan oleh lomba blog bernilai tinggi mulai dari uang tunai puluhan jutaan rupiah, laptop terbaru, smartphone terkini, hingga voucher-voucher menarik.
4. Jual produk
Blog juga bisa dijadikan media untuk jual beli. Tidak ada salahnya kita menambahkan fitur ‘shop’ dalam blog. Produk yang dijual pun bisa berupa barang atau jasa, fisik atau pun digital. Semisal kita menguasai bidang desain grafis, kita bisa menjual jasa tersebut di blog kita sendiri.
5. Afiliate Marketing
Bagi blogger, berbisnis affiliate marketing sangat menguntungkan. Dengan kemampuan menulis dan storytelling yang dimiliki, blogger bisa mengulas suatu produk dengan baik kemudian diarahkan ke link afiliasinya. Ulasan yang baik, memperbesar kemungkinan closing (terjadinya transaksi jual beli). Dan blogger akan diberikan komisi per penjualan yang laku.
Apa-apa yang disampaikan oleh Matahari Timoer dan Joe Chandra bukanlah untuk
dijadikan alat perang menghakimi blogger versi mana yang terbaik. Keduanya
bisa dijadikan insight dan pelajaran bagi kita sendiri.
Chapter 4: #ScaleUpYourSkill, gali potensi jadi pribadi terbaik
Ada di golongan mana kalian?/Raja Lubis |
Selain modal pengetahuan, kemampuan menulis, relasi, dan semua hal yang sudah saya bagikan di chapter 1 – 3, ada satu hal lagi yang perlu dimiliki seorang blogger. Apakah itu? Mental!
Pekerjaan pertama saya sejak lulus kuliah adalah seorang programmer e-learning. Door to door nawarin produk e-learning ke sekolah – sekolah, tapi masih dianggap barang aneh dan nggak penting. Tiga tahun berkecimpung di dunia e-learning, akhirnya saya menyerah juga. Andaikata saya bisa lebih sabar tujuh tahun lagi saja, mungkin saat ini sedang panen. Karena semenjak pandemi, kebutuhan sistem pembelajaran jarak jauh sangat membludak.
Banting setir ke perbankan walau tetap nggak jauh-jauh dari dunia pendidikan. Saya bekerja di kantor pusat salah satu bank nasional bagian Divisi Pendidikan & Pelatihan dan Divisi Manajemen Risiko. Dan sekarang pekerjaan saya adalah seorang content writer di salah satu media online.
Kadang saya sendiri berpikir apakah betul saya ini blogger/content writer, sudahkah saya memberikan yang terbaik dari apa yang saya kerjakan, apakah memang minat dan bakat saya di sini?
Sedikit banyak pertanyaan saya terjawab kala Kak Tsurayya Syarif Zain, S.Pd.I.,S.Psi.,M.A, Praktisi Psikologi dan Pendidikan yang juga founder sayanganak.id, menjelaskan dua hal penting agar kita bisa memberikan yang terbaik. Dua hal tersebut adalah minat dan bakat.
Minat sendiri dapat diartikan sebagai perasaan tertarik terhadap sesuatu yang menimbulkan keinginan untuk mempelajarinya lebih dalam. Sementara bakat bisa diartikan sebagai suatu keahlian atau kepandaian bawaan yang dimiliki seseorang sejak ia dilahirkan.
Kak Tsurayya juga menambahkan kalau minat dan bakat bisa dipengaruhi oleh pola asuh orang tua dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui bakat dan minat kita sejak usia dini. Dengan mengetahui minat dan bakat, kita cenderung terarah untuk melakukan sesuatu dan meraih cita-cita yang kita impikan.
Pertanyaannya, bagaimana cara mengetahui bakat dan minat kita? Kita bisa mengikuti berbagai tes/instrumen yang dibuat oleh para ahli. Atau jika perlu berkonsultasilah dengan psikolog.
Jadi, apakah pekerjaan yang saya jalani sekarang ini sesuai dengan minat dan
bakat saya? Biarlah hanya dinding kamar yang tahu. Uhuk
Chapter 5: Bertabur hadiah, semua menang semua senang
Yeay, menang!/Raja Lubis |
Selain penyampaian materi yang bernas, hadiah-hadiah yang dibagikan kian melengkapi semarak BloggerDay 2022. Tidak ada yang tidak kebagian, semua peserta mendapatkan hadiah.
Saat acara semua peserta berpeluang memperebutkan hadiah dari berbagai jalan yang tak disangka-sangka. Ada yang melalui Best Instagram Feed, Best Instagram Stories, lucky draw, Kahoot, tanya jawab, dan ada pula yang dari kewelas-asihan panitia. Hehe.
Alhamdulillah saya sendiri mendapat hadiah dari jalan Best Instagram Story. Pokoknya semua menang, semua senang.
Oia, jauh-jauh hari sebelum acara dimulai, panita terlebih dahulu mengirimkan souvenir pin dan stiker ekslusif persembahan Cera Production. Souvenir ini dikirimkan ke 100 blogger yang terpilih sebagai peserta BloggerDay 2022.
Cera Production merupakan perusahaan yang bergerak dalam production service (layanan produksi) untuk kantor swasta dan instansi yang memproduksi Premium GiftSet, Souvenir, seragam kerja dan kebutuhan cetak (percetakan). Selama lebih dari 10 tahun, Cera telah dipercaya oleh lebih dari 350 kantor perusahaan dan instansi. Saat ini Cera dapat dijumpai di 13 kota di Indonesia.
So, teman-teman tidak perlu ragu mempercayakan pembuatan souvenir kantor atau seminar kit kantor kepada Cera Production ya.
Pin dan sticker, souvenir BloggerDay 2022 dari Cera Production/Raja
Lubis |
BloggerDay 2022 memberikan penghargaan kepada blog yang paling produktif menghasilkan tulisan (organik) dengan nama Most Wanted Blog Award yang diberikan kepada dewipuspasari.net
Chapter 6: Kenalan yuk dengan Bloggercrony Community
Saya mulai mengenal lebih dalam Bloggercrony kala dipercaya menjadi MC di hajatan BloggerDay 2019 yang diselenggarakan di Bandung. Sebagai MC, tentu perlulah saya mengenal dan memahami rangkaian acara termasuk profil yang punya hajat.
Ah, mari kita kilas balik sebentar. Masih teringat di sebuah sudut di Trans Studio Mall, pertama kalinya saya bertemu dengan Kak Wawa a.k.a Wardah Fajri yang begitu semangat. Tapi pertemuan di sudut publik ini, nggak bertahan lama karena terlalu riuh. Akhirnya kami pindah ke sebuah hotel agar obrolan menjadi lebih intim.
Hush…! Tolong pikirannya jangan travelling kemana-mana ya.
Di hotel, Kak Wawa, selaku founder Bloggercrony, menjelaskan banyak hal tentang komunitas yang dibangunnya bersama sang suami, Kak Satto Raji. Couple blogger ini sama-sama punya spirit dan antusias yang tinggi dengan apa yang dilakukannya.
Ini bukanlah lip service semata, tapi memang begitulah first impression yang saya dapat dari dua orang yang sering disebut PakLur dan BuLur ini.
BCC Squad yang pertama kali ikut BloggerDay 2022 bisa juga ‘kan merasakan energi positif yang mereka pancarkan ketika menjelaskan profil Bloggercrony?
Sekilas tentang Bloggercrony
Terima kasih panitia BloggerDay 2022/BCC |
Bloggercrony sendiri lahir pada 24 Februari 2015 dengan tujuan sebagai fasilitator blogger dalam berbagai hal. Salah satunya adalah fasilitas berjejaring untuk menambah pengetahuan, berbagi pengalaman, juga kesempatan berkolaborasi dan bersinergi melalui berbagai kegiatan.
Bloggercrony juga memfasilitasi BCC Squad melalui berbagai program pengembangan kemampuan diri dengan workshop/mentoring/training dan program literasi digital lainnya melalui platform media sosial dan kegiatan offline.
Dan yang terpenting, sebagai wujud keseriusan dalam berkomunitas, Bloggercrony sudah terdaftar resmi sebagai 'Perkumpulan' di Kementrian Hukum dan HAM dengan nama Komunitas Bloggercrony Indonesia (BCC) dan nomor SK: AHU-0009957.AH.01.07.Tahun 2018
Istilah unik dalam Bloggercrony :
- BCN Squad: istilah untuk
pengurus inti yang berperan mengambil keputusan bersama founder dan
co-founder
- BCNX Squad: istilah untuk pengurus harian yang bertugas
mengawasi program-program BCC
- BCC Squad: istilah untuk anggota/member BCC
4 program Bloggercrony
Jujur saya salut karena Bloggercrony bisa bertahan hingga tujuh tahun. Saya paham betul, dalam berkomunitas biasanya selalu ada intrik dan dinamika yang terjadi. Tapi yang terpenting adalah bagaimana semua kembali ke awal mula tujuan komunitas itu dibuat.
Salah satu yang bisa menguatkan komunitas adalah adanya program yang rutin dan berkesinambungan. Setidaknya ada empat program utama yang dijalankan oleh Bloggercrony.
1. #BloggerHangout
Program ini semacam workshop yang dilaksanakan setiap bulan. Program ini bisa diikuti oleh BCC Squad dan tidak dipungut biaya alias gratis. Topik-topik yang dibahas dalam BloggerHangout adalah topik yang mendukung aktivitas blogging. Program ini juga sekaligus menjadi ajang berjejaring sesama BCC Squad.
2. #BloggerCare
Kata Kak Wawa, hidup itu nggak melulu tentang mendapat cuan, tapi bagaimana juga menggunakannya menjadi bermanfaat. Untuk itulah BloggerCare hadir sebagai kegiatan sosial yang melibatkan blogger dan untuk blogger itu sendiri.
Ini yang menarik! Terkadang kita seringkali peduli dengan permasalahan-permasalahan yang jauh dari kita, tapi abai dengan apa yang terjadi di sekitar kita. Dengan BloggerCare, blogger bisa mengambil dua peran. Bisa sebagai donatur, atau juga merekomendasikan orang sekitarnya yang sekiranya layak mendapat bantuan.
Lebih luas dari itu, BloggerCare juga bisa berupa penggalangan dana untuk bencana. Atau kontribusi blogger secara sukarela untuk menyebarluaskan pesan publik sebagai bentuk kepedulian blogger terhadap isu sosial yang menyangkut kemanusiaan dan kesehatan masyarakat.
Sebagai contohnya, Bloggercrony bekerjasama dengan komunitas mangrovejakarta.id, komunitas yang peduli terhadap perubahan iklim global.
3. #BloggerPreneur
Bloggercrony juga memfasilitasi blogger pelaku UMKM untuk mengembangkan dan mempromosikan usahanya melalui jaringan komunitas. Beberapa UMKM yang tergabung di BloggerPreneur pun turut serta mendukung BloggerDay 2022.
Mereka adalah @katalensaku.photoworks @alagyoza.id @digiefood.id @nyipedesouvenir @lalunakitchen.co.
4. #BloggerView
Sebagai bentuk empowering komunitas kepada anggotanya, Bloggercrony juga memberikan kesempatan kepada blogger untuk menyalurkan kemampuan dan potensi diri dengan pola kemitraan. Ya, kita sebagai blogger bisa bekerjasama dengan berbagai pihak melalui Bloggercrony. Tentunya dengan skema kerja sama yang disepakati bersama secara profesional.
Keempat program tersebut mewakili tagline BCC yakni: Blogging-Networking-Empowering.
Chapter 7: Jejak rasa yang terdalam
Jika tua nanti kita tlah hidup masing-masing, ingatlah hari ini! – Project Pop (cover by Uwan, Melly)
Apa yang bisa kenang ketika hari tua nanti selain cerita di waktu muda? Setiap cerita selalu memberikan rasa. Meninggalkan jejak, menyentuh kalbu, menghampiri nurani, hingga meresap ke jiwa yang terdalam.
Bloggercrony melalui kegiatan BloggerDay 2022 telah mempersembahkan sebuah jejak rasa yang sulit terlupakan. Apa-apa yang sudah saya dapatkan, menjadi salah satu hadiah terindah bagi blog saya. Walaupun saya sudah mengikuti hajatan tahunan ini dua kali, tapi sebagai MC dan peserta ternyata punya kesan dan rasa sendiri-sendiri.
Dan hadirnya tulisan sederhana ini pun, sebagai bentuk membagikan rasa kepada teman – teman sekalian yang mungkin belum berkesempatan mengikuti BloggerDay 2022.
Happy Anniversary #7thBloggercrony. Semoga di tahun-tahun mendatang, BCC tetap kompak dan konsisten memberikan jejak rasa kepada blogger-blogger di seluruh Indonesia. Aamiin!
BCC Squad yang sudah pernah ikut BloggerDay boleh dong tinggalkan jejak rasanya di komentar!